Apa yang terlintas dipikiran kita ketika mendengar kata kodok? Yah, bagi sebagian orang dewasa, hewan amfibi yang satu ini kerap membuat mereka merasa jijik bahkan takut.
Namun, lain halnya dengan anak-anak. Anak-anak biasanya menyukai kodok karena memiliki bentuk yang lucu, kerap melompat-lompat dan tidak menggigit. Presiden Joko Widodo pun punya kegemaran memelihara kodok. [Baca juga Kodok Kesayangan Jokowi Mati Semua]
Tubuhnya yang pendek, gempal, berpunggung agak bungkuk, kulitnya yang halus dan lembab, serta kaki belakang yang panjang membuat beberapa orang suka merasa gemas terhadapnya.
Kandungan dalam Daging Kodok
Hewan itu sendiri memiliki beberapa kelebihan yang banyak digunakan dalam berbagai kepentingan. Di rumah-rumah makan Tionghoa, kodok sudah lama dikenal sebagai salah satu makanan yang lezat. Masakan itu dikenal dengan nama swie kee (swie: air, kee: ayam) karena paha kodok mengingatkan penikmatnya akan paha ayam.
Hewan itu sendiri memiliki beberapa kelebihan yang banyak digunakan dalam berbagai kepentingan. Di rumah-rumah makan Tionghoa, kodok sudah lama dikenal sebagai salah satu makanan yang lezat. Masakan itu dikenal dengan nama swie kee (swie: air, kee: ayam) karena paha kodok mengingatkan penikmatnya akan paha ayam.
Adapun informasi rinci dari sumber informasi gizi, yang diteliti Food Weight per 100 gram daging hewan kodok adalah sebagai berikut:
- Jumlah Kandungan Energi Kodok = 73 kkal
- Jumlah Kandungan Protein Kodok = 16,4 gr
- Jumlah Kandungan Lemak Kodok = 0,3 gr
- Jumlah Kandungan Karbohidrat Kodok = 0 gr
- Jumlah Kandungan Kalsium Kodok = 18 mg
- Jumlah Kandungan Fosfor Kodok = 147 mg
- Jumlah Kandungan Zat Besi Kodok = 1 mg
- Jumlah Kandungan Vitamin A Kodok = 0 IU
- Jumlah Kandungan Vitamin B1 Kodok = 0,14 mg
- Jumlah Kandungan Vitamin C Kodok = 0 mg
- Jumlah Kandungan Protein Kodok = 16,4 gr
- Jumlah Kandungan Lemak Kodok = 0,3 gr
- Jumlah Kandungan Karbohidrat Kodok = 0 gr
- Jumlah Kandungan Kalsium Kodok = 18 mg
- Jumlah Kandungan Fosfor Kodok = 147 mg
- Jumlah Kandungan Zat Besi Kodok = 1 mg
- Jumlah Kandungan Vitamin A Kodok = 0 IU
- Jumlah Kandungan Vitamin B1 Kodok = 0,14 mg
- Jumlah Kandungan Vitamin C Kodok = 0 mg
Selain dapat digunakan untuk kepentingan pangan, beberapa manfaat daging kodok sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Beberapa manfaat tersebut :
1. Sumber Protein Hewani
Daging kodok baik untuk kesehatan sebab daging kodok adalah sumber protein hewani yang cukup tinggi kandungan gizinya. Bahkan daging kodok juga dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit, seperti yang juga ada pada manfaat daging ular.
2. Mengobati Impotensi pada Pria
Daging kodok yang disajikan dalam bentuk jus, ternyata benar-benar memiliki khasiat untuk mengobati impotensi pada pria. Di Peru, jus ini disebut viagra karena sangat cocok untuk para pengidap lemah syahwat. Bahkan masyarakat Peru percaya bahwa jus kodok bisa menambah stamina tubuh.
3. Mengatasi Kerusakan Jantung
Ternyata daging kodok juga berpotensi untuk mengobati luka yang disebabkan oleh kerusakan penyakit jantung. Untuk itu, daging kodok yang ingin disantap dapat diolah menjadi potong-potongan kecil dan dicampur dengan irisan tipis-tipis petai, bawang putih, dan merica yang digiling lembut.
Bahan-bahan tersebut direbus dalam air, kemudian ditambahkan garam dan dua sendok teh manfaat madu asli. Yang paling penting dalam merebusnya, tidak boleh lebih dari 20 menit karena sari daging kodok i inbisa hilang.
4. Mencegah Asma
Selain mengobati impotensi, ternyata jus kodok yang berasal dari daging kodok ini juga mampu mencegah penyakit lain seperti asma. Jus kodok yang terkenal di Peru ini, biasanya dikenal dengan nama extracto de rana dan sangat laris di pasar lokal kota Lima.
5. Sebagai Antibiotik
Banyak dari ilmuwan yang mengetahui bahwa, kulit yang menempel pada daging kodok mengandung banyak zat yang berfungsi untuk membunuh mikroba-mikroba penyebab penyakit. Termasuk tim peneliti dari United Arab Emirates University, melakukan penelitian untuk memodifikasi zat yang terkandung dalam kulit yang menempel pada daging kodok agar dapat dimanfaatkan untuk manusia sebagai antibiotik.
Satu diantaranya, mampu melawan bakteri staphylococcus aureus penyebab infeksi mematikan pada pasien-pasien di rumah sakit.
6. Menyembuhkan Cidera dengan Cepat
Peneliti dari tim Prof Chris Shaw juga menemukan bahwa daging kodok fire-bellied yang memproduksi protein dapat membantu seseorang jika ingin sembuh dari cidera dalam waktu yang lebih cepat. Penelitian ini juga berpotensi mengobati luka pasien dalam berbagai penyakit. Hal ini terdapat juga dalam tanaman herbal seperti :
- manfaat buah gandaria
- manfaat daun ciplukan
- manfaat daun beluntas
- manfaat daun ciplukan
- manfaat daun beluntas
7. Mencegah Bronkitis
Selain mampu mencegah asma dan impotensi, jus kodok yang berasal dari daging kodok ini juga mampu mencegah penyakit seperti bronkitis. Jus kodok ini banyak dikenal di Peru dikenal dengan nama extracto de rana dan banyak dicari di pasar lokal kota Lima. Tanamn herbal lainnya yang juga dapat mencegah masalah pernafasan ini yaitu :
- manfaat daun mangga
- manfaat daun sambiloto
- manfaat daun sambiloto
8. Mengatasi Kerusakan Stroke
Prof Shaw mengungkapkan bahwa daging kodok memiliki potensi untuk mengobati berbagai penyakit dan kondisi lainnya yang membutuhkan perbaikan pembuluh darah dengan cepat, seperti penyembuhan atas kerusakan akibat stroke.
9. Baik Untuk Penderita Diabetes
Sama halnya dengan penderita penyakit jantung, penderita diabetes pun dapat mengkonsumdi daging kodok untuk memulihkan penyakitnya. Sebab, ada penelitian pula yang menyatakan bahwa daging kodok dapat menyembuhkan luka yang dialami oleh penderita diabetes.
10. Mengatasi Kanker
Prof Chris Shaw yang berasal dari Inggris berhasil mengidentifikasi 2 protein yang dihasilkan oleh daging kodok, mampu untuk mengatasi penyakit kanker. Dua protein kodok waxy monkey ini bisa menghambat pertumbuhan pembuluh darah dan membunuh tumor kanker.
Di samping itu, ada pula seorang dokter dari pengobatan herbal di Jakarta menggunakan lendir yang dihasilkan daging kodok sebagai material pengobatan alternatif untuk penyakit kanker. Dengan media infus, pengobatan ini juga bersifat kemoterapi yang tidak terasa panas seperti kemoterapi pada umumnya.
Sumber : www.tribunnews.com